MAMENDO - Sekelompok peneliti dari Australia dan China mempelajari kondisi terumbu karang di perairan dekat China. Hasilnya mereka menemukan bahwa terumbu karang yang semula ada di lepas pantai Negeri Tirai Bambu itu telah berkurang sampai 80 persen.
Dilansir dari Live Science, Rabu (2/1/2012), berkurangnya jumlah terumbu karang itu terjadi selama selang waktu 30 tahun. Hasil survei biologi mengungkapkan peristiwa hilangnya terumbu karang hidup terutama terjadi pada masa 10 sampai 15 tahun lalu.
Penyebab berkurangnya populasi terumbu karang itu adalah polusi, pemancingan yang berlebihan dan perkembangan di daerah pesisir. "Ekspansi ekonomi yang sedang berlangsung di China telah memperburuk banyak masalah lingkungan," ujar salah seorang peneliti kepada AFP.
Selain masalah lingkungan tersebut, masalah politik regional juga turut berpengaruh terhadap kehancuran terumbu karang itu. Pasalnya ada beberapa negara yang saling mengklaim wilayah perairan di Asia Selatan itu, termasuk Malaysia, Filipina dan Vietnam sehingga manajemen sumberdaya menjadi sulit.
Hasilnya, terumbu karang yang semula merentang sepanjang 31 ribu kilometer persegi di Laut China Selatan, sebagian besar mati. Peneliti Tery Hughes mengatakan, "Kesempatan untuk memulihkan terumbu karang di Laut China Selatan semakin cepat menutup, mengingat kondisi yang kami temukan dalam penelitian ini."