Perempuan, secara fitrah telah Allah berikan kesempurnaan penciptaan. Begitu juga saat seorang perempuan menjadi seorang ibu, Allah telah lengkapi segala organ di dalam tubuhnya supaya dapat bersesuaian dengan keadaan.
Menikah, kemudian mengandung bayi dalam rahim. Setelah Sembilan bulan tergenapi, akhirnya lahirlah seorang insan yang harus siap menghadapi kehidupan di dunia nyata yang fana’ ini. Bekal pertama yang diberikan ibu kepada putranya adalah ASI.
Seorang ibu sangat dianjurkan untuk memberikan ASI kepada anaknya, hingga umurnya mencapai dua tahun. Mengapa dan ada apa di balik anjuran ini? Mari kita simak.
Selama Pemberian ASI ekslusif, ibu tidak akan mengalami menstruasi dan ini akan mengurangi resiko anemia pada ibu, menurut Institute of Medicine pada tahun 1991.
Jumlah zat besi yang digunakan tubuh untuk menyusui lebih sedikit dibandingkan ketika tubuh mengalami menstruasi.
Anak yang diberi ASI ekslusif mempunyai IQ dan kemampuan intelektual lebih tinggi dibanding anak yang di berikan SUSU Formula (sample pada anak umur 7 s.d. 8 tahun), semakin lama anak diberikan ASI semakin tinggi IQnya.
ASI mengandung zat kekebalan yang membantu bayi melawan bakteri dan virus, contohnya ketika bayi terjangkit kuman, otomatis ASI akan memproduksi antibodi baru melalui airsusu yang di produksi.
ASI mengandung sel darah putih (leukocytes) yang sanggup membunuh bakteri dan virus, interferon sejenis protein yang berfungsi mengidentifikasi kehadiran virus Lusozyme sejenis ensim untuk melawan infeksi dan masih banyak lagi zat-zat berguna lainnya.
Zat Gula (laktosa) pada ASI mampu mengurangi infeksi pada bayi dan otak bayi membutuhkan laktosa dan galaktosa untuk berkembang. Sedangkan Laktosa juga dibutuhkan oleh bakteri usus yang berguna (lactobacillus bifidus) untuk berkembang.
Bayi sanggup mengontrol porsi makannya jika anda memberikan asi ekslusif, jadi bayi tidak akan sakit dan kekenyangan.
Menyusui mencegah dan meringankan postpartum hemorrhage (pendarahan pada rahim), karena ketika payudara di hisap merangsang tubuh ibu mengeluarkan hormon oxytocin, hormon ini berguna untuk mengerutkan rahim hingga hampir kembali seperti seukuran semula.
Setiap kali anda menyusui dengan payudara anda akan merasakan kontraksi pada rahim, ini tanda-tanda hormon oksitosin sedang bekerja.
Menyusui melindungi ibu dari kanker payudara, semakin lama ibu menyusui, semakin kecil seorang ibu terkena kanker payudara. Pada Penelitian di UK, China, Jepang, New Zealand dan Mexico.
Menyusui juga melindungi ibu dari kanker indung telur dan kanker leher rahim. Selain itu, menyusui melindungi ibu dari osteoporosis. Setelah menyusui, kepadatan tulang ibu akan kembali seperti sebelum hamil bahkan lebih baik. Menurunkan resiko dari “hip fractures” setelah menopause.
Menyusui dapat merubah berat yang di peroleh ketika masa kehamilan menjadi susu, seorang ibu yang menyusui tidak perlu diet untuk mengembalikan postur tubuh sebelum kehamilan, karena memproduksi asi membutuhkan 600-800 kalori sehari ini sebanding dengan bersepeda pada tanjakan selama 1 jam atau berenang 30 kali putaran.
Hormon Prolactin adalah salah satu hormon yang di produksi ketika menyusui, kegunaan hormon ini adalah mengurangi stres (adrenalin).
Prolactin dijuluki hormon keibuan “mothering hormone” dan membantu ikatan ibu dan anaknya. Hormon prolactin ini efeknya sangat kuat. Pada penelitian, hormon ini diberikan pada ayam-ayam jago petarung dan ketika disuntikkan ayam-ayam ini menjadi enggan untuk bertarung.
Menyusui dapat membuat ibu yang sibuk menjadi lebih rileks dan membantu ibu-ibu yang mempunyai kesulitan tidur untuk rileks.
Penyusuan adalah latihan seorang ibu dalam membaca karakter bayi. Orang tua yang mengetahui karakter/sifat anak, akan lebih mudah untuk mendidiknya.