Pages

Pages - Menu

Minggu, 17 Februari 2013

Pergaulan Bebas Menggila, Perkuat Moral Keluarga

MAMENDO - Ketua Dewan Syura Hidayatullah Ustadz Hamim Thohari menyatakan tidak ada sistem sosial ideal yang bisa diandalkan membendung sejumlah perilaku abnormal masyarakat modern saat ini, selain dengan bingkai agama dan penguatan moral keluarga.

Hal itu dikatakan Hamim Thohari menyikapi kian maraknya praktik seks bebas dan bisnis prostitusi di Indonesia yang bahkan telah dilakoni kalangan remaja usia SMP hingga mahasiswa.


Ini sangat menyedihkan, sebab fenomena ini telah menggejala hampir di seluruh wilayah, khususnya di kota kota besar di Indonesia.

"Kita harus memperkuat lagi basis moral yaitu dari keluarga. Karena tidak ada lagi yang bisa diharapkan mampu mengatasi kekacauan ini. Ini tidak bisa ditangani lagi oleh institusi negara dan institusi sekolah. Maka harus kembali kepada keluarga," kata Hamim Thohari ditemui media ini disela-sela acara upgrading, rapat pleno, dan Rakornas PP Hidayatullah di Kota Depok, Jawa Barat, Ahad (17/02/2013).

Hamim menuturkan sistem sosial yang seperti apapun sudah tidak bisa diharapkan membendung perilaku abnormal sebagian masyarakat yang melaju karena ditopang dengan kemajuan teknologi informasi tersebut.

Hamim menilai teknologi informasi telah ikut memberi andil yang sangat besar dalam melahirkan tradisi-tradisi baru di tengah masyarakat yang mungkin dianggap modern dan maju.

Senada dengan itu, Koordinator Persatuan Pelajar Islam Menulis (FORPIM) Adit Aditya mengaku prihatin dengan maraknya praktis bisnis prostitusi yang dilakoni oleh kalangan mahasiswa, bahkan disebut-sebut ada yang juga pelajar.

"Sekarang zaman gadget, seorang anak remaja atau pemuda merasa akan sangat kuno kalau tidak punya gadget keren. Setidaknya Blackberry mereka punya," ujar Adit kepada hidayatullah.com.

Sehingga, menurut Adit, teknologi informasi, termasuk televisi dan internet, telah ikut mempengaruhi gaya hidup masyarakat menjadi semakin permisif, tak terkecuali pelajar dan mahasiswa.

Menurutnya, salah satu yang membuat anak muda selalu ikut arus dengan gaya hidup "modern" yang ada karena tak memiliki daya kritis dan kemampuan filterisasi informasi. Semua ditelan mentah-mentah, tukasnya.

Padahal sejatinya seorang pelajar atau mahasiswa, lanjut dia, telah terkonstruk daya kritisnya dengan kemampuannya memilah mana yang baik dan buruk yang akan berdampak pada hidupnya di masa mendatang.

Sekedar diketahui, fenomena seks bebas di Indonesia semakin mengkhawatirkan saja. Maka penyadaran terhadap anak-anak atau kerabat perlu diadakan agar waspada terhadap fakta yang kian marak ini.

Dalam investigasi semua media nasional baru-baru ini disebutkan bahwa fenomena bisnis prostistusi "ayam kampus" alias pelajar atau mahasiswa yang menjual diri sudah biasa dan berlangsung nyaris di berbagai perguruan tinggi, bahkan di perguruan tinggi agama.*
 

Cari Blog Ini