Pages

Pages - Menu

Sabtu, 12 Januari 2013

Pengaruh Sistem yang Buruk Terhadap Banyaknya Kasus Perkosaan

MAMENDO - Adanya pengaruh globlalisasi dalam kehidupan kita sekarang ini menyebabkan banyaknya kasus kriminalitas yang semakin hari semakin meningkat. Terlebih lagi kasus perkosaan yang sekarang ini sedang santer dibicarakan, semakin banyak anak-anak perempuan dibawah umur yang menjadi korban. Hal ini dapat menimbulkan luka trauma dan memprihatinkan. Semua itu disebabkan karena sistem kita sekarang yang lebih  mendukung sekularisme, liberalisme dan kapitalisme daripada hukum Islam di berbagai aspek kehidupan.

Maka harus diakui, sistem kehidupan yang diterapkan saat ini telah sukses “memaksa” sebagian orang terjerumus ke dalam kubangan dosa dan menghasilkan generasi yang jauh dari aspek agama,  dengan melalui beberapa objek berikut:

1. Pendidikan sekular yang mendepak agama.
Pendidikan sekular yang sekarang ini berlaku telah menjadikan para remaja kita dibuat tidak matang secara intelektual, emosional dan spiritual. Akhirnya, mereka mudah terombang-ambing dan terjerumus ke dalam lembah maksiat.

2. Kemudahan mengakses sarana pornografi dan pornoaksi.
Menjadikan aurat dan syahwat sebagai core-business (bisnis inti) oleh raksasa industri yang dilegalkan oleh Pemerintah menyebabkan para remaja terus-menerus dibombardir oleh berbagai sarana pornografi dan pornoaksi. Dengan maraknya produk porno, kebebasan berperilaku / berpakaian ala trend fashion umbar aurat, kebebasan pergaulan tanpa batas, makin bebasnya perempuan berkeliaran di ranah publik, dan tidak adanya pegangan hidup yang kuat, menyebabkan hasrat seksual yang tak terbendung, sehingga dapat menyebabkan perilaku perkosaan.

3. Sanksi hukum yang longgar.
Hingga hari ini, kasus pelaku pemerkosaan tidak mendapat sanksi yang berat. Pemerkosaan tak lagi dianggap kriminal. Akibatnya, orang tak akan pernah merasa takut untuk melakukannya.

Waspadalah, kasus perkosaan mengintai kita

Kemudahan orang tua untuk melepas anak gadisnya berpergian dengan teman laki-lakinya, sejatinya juga memberikan ancaman yang sama bahayanya dengan kasus perkosaan. Hubungan seks di luar nikah juga menghancurkan masa depan apalagi jika sampai terjadi kehamilan yang tidak dikehendaki, maka anak yang menjadi korban.

Pengawasan harus dilakukan oleh keluarga dengan melalui pendekatan dialog yang berbasis keterbukaan dan saling memahami sehingga tidak muncul hal-hal yang tidak diinginkan. Memberikan pengertian kepada anak tentang halal dan haram. Pengawasan yang ketat jangan hanya dilakukan hanya pada orang-orang yang tidak dikenal, namun juga selektif pada orang-orang yang dikenal.

Dengan keterbukaan informasi dan kemajuan teknologi seperti saat ini, ancaman perkosaan bisa terjadi di mana dan dengan cara apa saja. termasuk di antaranya dengan cara halus yang dibingkai dengan perasaan suka sama suka.

Kebebasan yang kebablasan

Adanya sistem sekular kapitalis yang mengusung ide-ide tentang paham kebebasan dan feminisme semakin gencar dilakukan oleh negara-negara Barat terhadap negeri-negeri muslim, termasuk Indonesia. Opini ini berhasil mengubah pola pikir sebagian kaum perempuan, sehingga mereka berbondong-bondong keluar rumah untuk berkarier dan menuntut kesetaraan hak dan kedudukan dengan kaum laki-laki. Kebebasan berperilaku terbuka yang memamerkan aurat menjadikan perempuan sebagai ajang eksploitasi kapital yang hanya dianggap sebagai komoditas dagang dan pemuas nafsu laki-laki semata. Semakin marak dan meningkatnya perilaku seks bebas, aksi pornografi dan pornoaksi, juga perilaku menyimpang pada perempuan (lesbianisme) sehingga meningkatkan angka kriminalitas pelecehan seksual pada perempuan.

Setelah melihat fakta-fakta di atas, ternyata, setelah perempuan dicekoki ide-ide kebebasan oleh kapitalisme, kedudukannya tidak bertambah mulia, tapi justru bertambah rusak moralnya. Sementara sistem yang ada juga gagal memberikan perlindungan atas kehormatan perempuan. Hukum sangat lemah mengganjar pemerkosa sehingga tidak ada efek jera bagi pelaku. Hal ini membuktikan bahwa ide-ide kebebasan yang ditawarkan sekluler-kapitalis tidak membawa kebaikan, kebahagiaan, dan kesejahteraan, tapi justru membawa kerusakan dan kesengsaraan di semua aspek kehidupan.

Dengan ini jelaslah bahwa masyarakat, khususnya kaum perempuan, harus sadar dan kembali kepada hukum Islam, buang jauh-jauh ide-ide kebebasan yang kufur, yang telah terbukti tidak membawa kebaikan dan kesejahteraan, tetapi membawa kehinaan dan kesengsaraan bagi kaum perempuan. Hanya sistem Islam sajalah yang dapat menjadi jalan keselamatan bagi umat manusia, bukan yang lain.

Didalam Islam, segala aspek kehidupan (sistem politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain) dibangun diatas dasar akidah Islamiyah, sehingga berbagai aturannya akan bersifat spiritual (ruhiah), yaitu terkait dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sistem yang demikian akan menentukan makna kebahagiaan bagi individu. Orang akan bahagia saat merasa telah menunaikan ketaatannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan merasa mendapat pahala dari-Nya. Sebaliknya, orang akan merasa khawatir saat berbuat maksiat dan merasa mendapat dosa kepada-Nya. Oleh karena itu, kebobrokan sistem  sekuler-kapitalis ini harus dihentikan.

Wallaahu a’lam bi ash-shawab.
 

Cari Blog Ini